Senin, 21 Maret 2022

Divonis menderita penyakit TBC

Pada hari Jumat 18 Maret 2022, saya berkunjung untuk kedua kalinya ke praktek dr. Tunggul Hutapea, seorang Dokter Spesialis Pulmonologi (Paru) di Kota Medan, lokasi prakteknya berada di jalan S. Parman. Pada kunjungan pertama saya menceritakan keluhan saya tentang batuk yang saya alami tidak kunjung sembuh kalau tidak salah dimulai sekitar bulan Desember 2021, kadang memang batuk saya reda tapi kambuh lagi, hingga pada akhir bulan Januari 2022 saya merasakan batuk saya bertambah parah disertai flu dan telinga berdenging, suatu malam saya merasakan agak sempoyongan selama satu minggu, karena tidak kuat lagi, saya mencoba konsultasi ke praktek dokter THT paling dekat ke lokasi saya di Porsea, saya diberikan obat antibiotik dan obat semprot hidung merek Iliadin untuk keluhan mampet pernapasan di hidung, setelah satu minggu minum obat yang diberikan dokter THT keluhan susah napas dari hidung teratasi tetapi rasa sesak yang kurasakan di dada belom teratasi. 

Aku memutuskan untuk konsultasi masalah sesak dan batuk yang tidak kunjung sembuh-sembuh ke dr. Tunggul Hutapea di Medan. Sewaktu konsultasi pertama kali, saya menceritakan bahwa pada tahun 2017 yang lalu saya menderita Kanker Nasofaring yang menyebar (metastasis) ke getah bening yaitu area leher dan ke Paru. Setelah mendengar cerita saya tentang riwayat kanker yang pernah saya derita 4 tahun yang lalu dan hasil rontgen thorax terbaru, beliau menduga kalau tidak karena kanker kemungkinan lain adalah penyakit TBC, diakhir konsultasi dokter memberikan saya surat pengantar untuk test darah di salah satu klinik laboratorium di Kota Medan dan resep pembelian obat ke apotik.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar